Entah mengapa, ketika begitu lama saya tidak merasakan sepiring mie instan, yang terjadi dalam angan-angan saya adalah, jika saat ini mie tersebut ada di depan mata saya, maka itu pasti adalah hidangan teristimewa dan menu paling spesial.
Saya kembali teringat dengan pelajaran dari seorang guru kesenian saya (Alm. Bapak Gatot Sutrisno), yang pada saat itu menanyakan satu pertanyaan sederhana kepada kami. Sebuah pertanyaan simple, namun dari 44 orang siswa, tidak ada satupun jawabannya yang benar atau paling tidak mendekati logika.